Pemda DIY membuka kesempatan bagi semua sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri dan swasta membuka pembelajaran tatap muka dengan catatan setelah libur Lebaran dua pekan tidak ada penularan Covid-19, khususnya di antara siswa sembilan sekolah percontohan PTM.
Sembilan sekolah yang menggelar PTM, yakni MAN 1 Pajangan Bantul, SMAN 1 Gamping Sleman, SMKN 1 Wonosari Gunungkidul, SMKN 1 Jogja, SMAN 1 Sentolo Kulonprogo, SMAN 2 Playen Gunungkidul, SMKN 1 Pengasih Kulonprogo, SMKN 1 Bantul, dan SMKN 1 Depok Sleman.
Sejauh ini Pemda DIY mengklaim tidak ada penularan dari klaster sekolah di sembilan sekolah tersebut setelah melakukan skrining. “Tidak ada klaster sekolah,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, kadarmanta Baskara Aji, saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Jumat (21/5/2021).
Pemda DIY tinggal menunggu 14 hari setelah Lebaran untuk menggelar PTM kembali. Saat siswa kembali masuk, kata Baskara Aji, semuanya akan di-skrining kembali, “Lalu yang tidak sehat rasah melebu [jangan masuk], yang sehat masuk tidak apa-apa,” ucap Baskara Aji.
Menurut Baskara Aji, dengan tidak adanya klaster sekolah di sembilan sekolah percontohan PTM, tidak menutup kemungkinan saat tahun ajaran baru pada Juli mendatang, semua SMA/SMK bisa menggelar PTM.
“Kalau ini nanti tidak ada permasalahan maka untuk SMA bisa saja 100% sekolah. Kami utamakan masa orientasi bagi siswa baru,” tandas Baskara Aji.
Dia menyatakan PTM bisa dikembangkan pada sekolah lainnya dengan tetap membatasi jumlah siswa yang masuk atau melalui sif. Sementara untuk sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD), bisa melalui percontohan terlebih dahulu.
Baskara Aji mengaku sejauh ini belum mendapat laporan adanya kampus yang menggelar pembelajaran tatap muka. “Mungkin kampus khawatir karena siswanya berasal dari berbagai wilayah Indonesia, walau pun orangnya sudah menyadari tapi karena dari luar kota itu [riskan],” ucap Aji.
Selengkapnya baca Harianjogja
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co