Geblek adalah makanan tradisional yang dibuat dari bahan tepung tapioka berbentuk bulat, panjang berwarna putih bersih dan diolah dengan cara digoreng, dengan tekstur kenyal, rasanya gurih atau tawar saat dikunyah.
Sedangkan Besengek Tempe Benguk adalah sejenis masakan berbahan dasar tempe, yang berasal dari koro benguk dimasak dengan direbus menggunakan air santan.
Sumber : inibaru.id
Geblek sebagai salah satu makanan khas Kabupaten Kulon Progo biasanya berbentuk seperti angka 8 dibuat dengan cara diglintiri (Jawa_red), yakni proses memadatkan adonan, membentuk seperti pipa padat, lalu dibuat lingkaran, gabungan 3 atau 4 lingkaran itu kemudian digoreng.
Makna filosofi dari geblek adalah dalam menjalani kehidupan, manusia itu harus berbuat baik yang dilambangkan dengan warna putih, harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, dilambangkan dengan tekstur kenyal, tidak membedakan siapapun dalam pergaulan ini dilambangkan dengan rasa gurih, serta harus bisa saling berkerjasama dengan yang lain, ditandai dengan gabungan lingkaran-lingkaran.
Jodohnya Geblek adalah tempe besengek benguk. Makanan ini berwarna hitam dengan balutan kanil yang terbentuk dari santan kelapa yang berwarna Abu-abu.
Tempe besengek benguk ini biasanya berasa gurih atau manis. Di Kulon Progo sendiri tempe benguk memiliki keunikan rasa dan terbagi menurut selera dan rasa berdasarkan wilayah. Besengek Tempe Benguk dengan ciri rasa Gurih berasal dari Kecamatan Sentolo, Lendah, Galur, Nanggulan, Girimulyo, dan Kalibawang. Sedangkan Tempe Benguk yang berasal dari Kecamatan Wates, Panjatan, Pengasih, Kokap, Temon, dan Samigaluh cenderung berasa Manis.
Tempe besengek Benguk mempunyai makna filosofi bahwa dalam kehidupan ini ada hitam dan abu-abu, bahwa Hitam adalah warna yang akan memberi kesan misteri dan menakutkan namun memiliki kekuatan. Kesan "menakutkan" dan "misteri" atas Besengek tempe benguk tersebut timbul karena jika terjadi kesalahan dalam proses pengolahan dan memasak, justru tempe benguk bisa meracuni karena mengandung asam sianida (HCL).
Makanya pembuat Tempe Benguk sudah sangat ahli dalam mengolah koro benguk yang nama latinya Mucuna pruriens agar tidak beracun dan membahayakan saat dikonsumsi. Koro benguk dilaporkan mengandung Levo-dihydroxy phenylalanine (Levadopa/L-dopa), asam amino dan hormon, suatu prekursor metabolik dopamine yang dapat menembus sawar darah otak, yang membantu penderita parkinson (Shaman Australis Botanicals 2012).
Peneliti India mendapati koro benguk memiliki khasiat mengobati artritis. Dari segi kandungan gizi, kacang koro benguk mempunyai nilai gizi yang tidak kalah tinggi dibandingkan dengan kacang-kacangan lain. Benguk mengandung karbohidrat dan protein yang cukup tinggi dengan kandungan lemak rendah. Biji benguk kaya akan senyawa alkaloid, prurienidin, βsitosterol, glution, lesitin, asam vernolat dan asam galat. Benguk memiliki sejumlah zat bioaktif lainnya termasuk triptamin, alkilamin, steroid, flavonoid 9 kumarin, kardenolid, magnesium, tembaga, zink, mangan dan besi (Kristianto, 2013).
Warna Abu-abu dari Kanil Santan melambangkan kecerdasan hal ini didasari pada pembuatan Kanil santan jika salah dalam proses memasaknya maka kanil santan tidak akan terbentuk selain itu warna kanil santan untuk menyeimbangkan warna hitam dari warna tempe benguk.
Maka, Makna dan filosofi dari Geblek dan Tempe Benguk adalah Manusia harus berbuat baik, mempunyai prinsip dan luwes. Dalam menjalani hidup sebaiknya sederhana tapi berilmu tanpa harus menunjukkan kepada orang lain.
Sumber : karangsari-kulonprogo.desa.id
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co