Melestarikan Warisan Jogja: 5 Tradisi Budaya Kuno yang Harus Diselamatkan dari Kepunahan!. Gambar : infojogjakarta.com

Melestarikan Warisan Jogja: 5 Tradisi Budaya Kuno yang Harus Diselamatkan dari Kepunahan!


Melestarikan Warisan Jogja: 5 Tradisi Budaya Kuno yang Harus Diselamatkan dari Kepunahan!. Gambar : infojogjakarta.com
13 Juli 2023 16:04
13/07/2023
1153
infojogjakarta.com

Melestarikan Warisan Jogja: 5 Tradisi Budaya Kuno yang Harus Diselamatkan dari Kepunahan!

dijogja.co -

Budaya Jogja yang hampir punah harus semakin aktif dilestarikan dan dikenalkan ke generasi saat ini. Jangan sampai budaya Jogja tersebut benar-benar punah karena hampir diabaikan sepenuhnya. Lantas apa saja budaya yang hampir punah tersebut?

 

Sruntul


sumber:jogja.antaranews.com

Salah satu budaya Jogja yang terbilang nyaris punah ialah sruntul. Budaya yang satu ini merupakan kesenian tradisional Jawa yang menampilkan pertunjukan teater tradisi. Pada umumnya, kebudayaan khas Sleman ini melibatkan pemain drama dan musik.

Untuk pementasan teater tradisi dengan skala kecil, kerap pula ditemui pemain drama yang juga merangkap peran sebagai pemain musik. Berbicara mengenai pemain drama, lakon yang dilakukan biasanya mengambil kisah dari ketoprak dan babad.

Pemain tersebut juga menggunakan bahasa Jawa sehingga pertunjukan terasa unik dan khas. Kadang pula melakukan tari saat pemain ingin masuk maupun keluar panggung. Selama pertunjukan, pemain akan diiringi dengan musik yang berasal dari tabuhan gamelan Jawa.

Srandul


sumber:budaya.blog.unisbank.ac.id

Selain sruntul, srandul juga termasuk salah satu budaya Jogja yang hampir punah karena saat ini sudah jarang dipentaskan. Srandul sebenarnya berupa seni tari dengan gerakan dan musik khas.

Selain tari, srandul juga memperlihatkan seni tradisional kerakyatan dengan cerita penuh makna. Dalam pertunjukan srandul, menggunakan dialog yang dilakukan oleh pemain drama dan pengrawit musik pengiring. Dialog tersebut menggunakan bahasa Jawa.

Pada umumnya, dialog atau cerita yang ada di dalam pertunjukan srandul berkaitan dengan berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Misalnya saja peristiwa tertentu, pertanian, dan lain sebagainya.

Tak kalah penting untuk Anda ketahui pula bahwa pertunjukan srandul memiliki ciri khas yang tak bisa ditemukan di budaya lainnya. Adapun ciri khas kesenian dan tradisi di Sleman tersebut yaitu adanya obor atau lampu minyak.

Wayang Klithik


sumber:wikipedia

Sebagaimana yang kita tahu bahwa ada berbagai jenis wayang di Indonesia. Adapun salah satu jenis wayang tersebut yaitu wayang klithik. Wayang ini termasuk budaya Jogja yang hampir punah saat ini.

Tak sedikit generasi sekarang yang kesulitan dalam membedakan wayang klithik dan wayang golek. Padahal keduanya berbeda jauh. Wayang golek memiliki bentuk mirip dengan boneka.

Sementara untuk wayang klithik memiliki bentuk pipih yang justru mirip dengan wayang kulit. Perihal pembuatannya, wayang klithik ternyata hasil modifikasi dari wayang kulit, namun menggunakan material berupa kayu.

Adapun untuk asal-usul penamaan wayang klithik, sebenarnya karena suaranya. Kayu yang digunakan dalam pembuatan wayang klithik akan bergesekan ketika dimainkan. Suara dari gesekan tersebutlah yang melahirkan nama wayang klithik.

Emprak


sumber:harianjogja.com

Kesenian ini awalnya digunakan oleh Walisongo dalam menyebarkan agama Islam. Seiring berjalannya waktu, masyarakat juga melakukan emprak dengan tujuan yang sama. Namun sayangnya, kesenian tersebut mulai memudar saat ini.

Budaya Jogja yang hampir punah ini sendiri seringkali dimulai dengan melantunkan shalawat Nabi Muhammad. Disamping itu, emprak juga termasuk alkulturasi dari ketoprak. Karena hal tersebut, seni ini melibatkan gamelan Jawa.

Hanya saja, perangkat yang digunakan relatif lebih sederhana. Begitu pula dengan jumlah peraganya yang juga terbilang sedikit. Perihal pementasannya, kesenian emprak ditampilkan dalam pertunjukan lesehan.

Kuntulan


sumber:idntimes.com

Kuntulan adalah salah satu budaya yang eksistensinya mulai memudar karena jarang dilestarikan ke generasi saat ini. Dalam pertunjukannya, budaya Jogja yang hampir punah ini berupa tari dengan gerakan silat khas.

Silat yang ada di dalam gerakan tari kuntulan terlihat tegas, patah-patah, lincah, dan kuat. Tarian tersebut dilakukan secara berkelompok sehingga terlihat menarik. Semakin kompak tarian dilakukan, maka kian mengundang decak kagum penonton.

Tak kalah menarik untuk Anda ketahui pula bahwa di dalam kuntulan terdapat 9 pasal. Tiap pasal tersebut memiliki gerakan tersendiri. Dalam melakukan gerakan tari, diiringi pula dengan syair shalawat ataupun pujian kepada Allah SWT.

Dari review di atas, Anda bisa tahu beberapa budaya Jogja yang hampir punah. Mengetahui fakta tersebut, sudah seharusnya kita ikut melestarikannya sehingga dikenal oleh masyarakat luas. Akan terasa sayang apabila budaya yang penuh makna tersebut benar-benar punah ditelan zaman.

Sumber : joglo.net

Iklan

Jasa Pembuatan Website Jogja
Pasang Iklan Gratis

Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co