Memukau, Tradisi Adat Pernikahan Jawa Ngayogyakarta yang Masih Dilakukan Hingga Kini. Gambar : thebridedept.com

Memukau, Tradisi Adat Pernikahan Jawa Ngayogyakarta yang Masih Dilakukan Hingga Kini


Memukau, Tradisi Adat Pernikahan Jawa Ngayogyakarta yang Masih Dilakukan Hingga Kini. Gambar : thebridedept.com
07 Januari 2024 11:45
07/01/2024
236
thebridedept.com

Memukau, Tradisi Adat Pernikahan Jawa Ngayogyakarta yang Masih Dilakukan Hingga Kini

dijogja.co -

Hingga saat ini, ketika seseorang memutuskan untuk menikah, biasanya akan memikirkan konsep pernikahan yang akan dipilih. Tak hanya busana pengantin yang akan dikenakan pada saat hari bahagia, namun juga adat yang akan dijalani.

Meski zaman sudah modern, tapi pelestarian budaya dan adat masih terus dilakukan, termasuk melalui pelestarian tradisi adat pernikahan.

Di Yogyakarta, pernikahan adat Jawa yang biasa digelar tentu saja adalah pernikahan gagrag atau gaya Ngayogyakarta yang memiliki beberapa perbedaan dengan gagrag Solo.

Dilansir dari laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui dalam rangkaian pernikahan adat Jawa Ngayogyakarta, mulai dari pasang tarub hingga upacara panggih.

Upacara Tarub


sumber: detik.com

Upacara Tarub adalah upacara yang mengawali rangkaian upacara pernikahan adat Jawa Ngayogyakarta. Upacara Tarub atau disebut juga Pasang Tarub, biasanya ditandai dengan memasang berbagai macam daun dari berbagai tanaman dan bleketepe.

Upacara Nyantri


sumber: foto.tempo.co

Tahapan ini sudah jarang dilakukan. Pada zaman dahulu, nyantri merupakan tradisi yang harus dijalani oleh calon pengantin laki-laki. Sehari atau sebelum upacara ijab dilaksanakan, calon pengantin laki-laki sudah diserahkan kepada orang tua calon pengantin perempuan.

Setelah diterima oleh orang tua calon pengantin perempuan, kemudian calon pengantin laki-laki dititipkan di rumah saudara atau tetangga.

Upacara Siraman


sumber: viva.co.id

Upacara Siraman dilakukan untuk mengawali merias calon pengantin. Siraman sarat makna dan simbol sebagai nasehat-nasehat dalam menempuh  kehidupan rumahtangga. Upacara Siraman ini menyiratkan makna pembersihan calon pengantin, baik lahir maupun batin.

Upacara Ngerik


sumber: jogjaland.net

Ngerik adalah mencukur sinom atau rambut halus yang ada di dahir bagian atas. Upacara Ngerik ini dilakukan dengan tujuan supaya calon pengantin benar-benar bersih lahir batin.

Upacara Midodareni.


sumber: popbela.com

Upacara Midodareni  dipercaya berasal dari kata widadari atau bidadari. Menurut kepercayaan, pada malam hari, bidadari akan turun dan dapat memberi kecantikan kepada calon pengantin perempuan. Namun syaratnya, calon pengantin perempuan tidak keluar dari kamar dan tidak boleh tidur hingga tengah malam.

Upacara Ijab


sumber: kumparan.com

Upacara Ijab merupakan inti dari pelaksanaan upacara perkawinan. Biasanya pernikahan dalam adat Jawa tetap mengikuti tata aturan hukum negara, sehingga sah baik  menurut  hukum  agama  maupun  hukum negara.

Upacara Panggih


sumber: orami.co.id

Panggih memiliki makna temu atau bertemu. Upacara Panggih memiliki makna simbolis bertemunya  pengantin  laki-laki dengan  pengantin  perempuan.

Upacara panggih biasanya dilakukan setelah ijab. Pengantin putra akan dipertemukan dengan pengantin putri, diikuti tradisi srah-srahan sanggan, balang-balangan suruh, mencuci kaki dan memecah telur.

Sesudahnya kedua mempelai akan berjalan beriringan untuk menuju pelaminan. Setelah  sampai  pelaminan, dilanjutkan kacar kucur atau tampa kaya, dhahar klimah dan   diakhiri   dengan sungkeman kepada orang tua kedua mempelai.

Setelah semua rangkaian selesai, biasanya barulah kedua mempelai bersiap untuk acara resepsi. Namun rangkaian ini tentu saja merupakan rangkaian yang sering dilakukan oleh masyarakat umum.

Pada pernikahan di lingkungan Kraton terdapat tradisi yang hanya dikhususkan untuk keluarga kraton saja, seperti tantingan sebelum malam midodareni. Dilansir dari laman Kraton Jogja, Calon pengantin putri akan ditanting atau ditanya kembali tentang kesungguhannya untuk menikah dengan calon pengantin pria.

Ada juga pondhongan dalam upacara panggih, dimana pengantin putri usai pecah telur akan dipondong oleh pengantin putra bersama salah satu paman pengantin putri.

Yang juga hanya dilakukan pada pernikahan putri raja adalah kirab. Kirab dilakukan pada pernikahan dhaup ageng dan dilaksanakan pada hari terakhir menjelang resepsi. Kedua pengantin akan dikirab dalam arak-arakan menaiki kereta kuda dan bertemu langsung dengan masyarakat.

sumber: portaljogja.pikiran-rakyat.com

Iklan

Jasa Pembuatan Website Jogja
Pasang Iklan Gratis

Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co