Trading forex merupakan kegiatan perdagangan mata uang asing yang semakin populer di kalangan investor global. Bagi para pemula, memahami istilah-istilah khusus dalam dunia trading forex sangatlah penting untuk dapat mengambil keputusan yang cerdas dan berpotensi menguntungkan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa istilah kunci dalam trading forex untuk membantu pembaca memahami dinamika pasar dan strategi trading dengan lebih baik.
Dalam forex, mata uang diperdagangkan dalam pasangan. Misalnya, EUR/USD merupakan pasangan mata uang yang menunjukkan nilai tukar antara Euro dan Dolar AS. Pasangan mata uang dibagi menjadi dua jenis: mayor (major), minor (minor), dan eksotis (exotic). Mayor melibatkan mata uang utama, seperti USD, EUR, JPY, dan GBP, sedangkan minor melibatkan mata uang lainnya, kecuali USD. Eksotis melibatkan mata uang dari negara-negara kecil atau berkembang.
Bid price adalah harga yang pembeli siap bayar untuk suatu mata uang, sementara ask price adalah harga yang penjual siap terima. Selisih antara bid dan ask disebut spread, dan semakin kecil spread, semakin likuid pasangan mata uang tersebut.
Pemanfaatan leverage memungkinkan para trader untuk mengelola posisi dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan modal yang mereka miliki. Meskipun leverage dapat meningkatkan peluang keuntungan, perlu diingat bahwa hal ini juga membawa risiko kerugian yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi para trader untuk memiliki pemahaman yang mendalam mengenai tingkat leverage yang mereka terapkan dan memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan strategi dan toleransi risiko mereka.
Posisi long berarti membeli suatu mata uang dengan harapan nilai akan naik. Sebaliknya, posisi short berarti menjual mata uang dengan ekspektasi nilai akan turun. Para trader bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan harga mata uang baik saat naik (long) maupun turun (short).
Analisis fundamental melibatkan penilaian kondisi ekonomi, politik, dan sosial untuk memprediksi pergerakan harga. Indikator ekonomi seperti suku bunga, inflasi, dan lapangan kerja dapat memengaruhi nilai mata uang.
Analisis teknikal menggunakan data historis harga dan volume untuk mengidentifikasi pola dan tren. Grafik candlestick, garis tren, dan indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) dan MACD (Moving Average Convergence Divergence) sering digunakan dalam analisis ini.
Margin adalah sejumlah uang yang harus disimpan trader di akunnya untuk membuka dan mempertahankan posisi. Margin call terjadi ketika ekuitas akun turun di bawah batas yang ditentukan broker, memaksa trader untuk menambah dana atau menutup posisi.
Stop-loss adalah perintah untuk menutup posisi pada tingkat kerugian tertentu, sementara take-profit adalah perintah untuk menutup posisi pada tingkat keuntungan yang telah ditentukan. Kedua perintah ini membantu mengelola risiko dan keuntungan.
Pip (Percentage in Point) adalah satuan perubahan harga terkecil dalam trading forex. Satu pip biasanya setara dengan perubahan harga 0.0001, kecuali pada pasangan mata uang yang melibatkan Yen Jepang, di mana satu pip setara dengan 0.01. Lot adalah ukuran standar untuk volume perdagangan, dengan satu lot setara dengan 100,000 unit mata uang.
Resistance adalah istilah yang sering digunakan dalam analisis teknikal untuk merujuk pada tingkat harga tertentu di mana aset, termasuk mata uang, cenderung mengalami kesulitan untuk naik melebihi batas tersebut. Dalam trading forex, tingkat resistance menjadi penting karena memberikan petunjuk kepada para trader mengenai potensi pergerakan harga.
Tingkat resistance dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk tingkat harga historis yang sulit ditembus, garis tren yang menahan pergerakan harga ke atas, atau konsentrasi penjual di suatu area tertentu. Identifikasi resistance membantu trader untuk menetapkan level kunci di mana mereka dapat mempertimbangkan untuk menjual atau mengambil posisi short.
Para trader sering menggunakan alat analisis teknikal seperti grafik candlestick, garis tren, dan indikator teknikal untuk mengenali tingkat resistance. Apabila harga mendekati tingkat resistance, trader dapat memilih untuk menutup posisi long atau mempertimbangkan untuk memasuki posisi short, bersiap menghadapi potensi penolakan atau pembalikan tren.
Dalam praktiknya, resistance dapat memberikan gambaran tentang sentimen pasar. Jika harga tidak dapat menembus resistance, hal tersebut bisa mengindikasikan bahwa ada tekanan jual yang cukup kuat di level tersebut. Sebaliknya, jika resistance berhasil ditembus, hal itu bisa menjadi sinyal bahwa ada potensi bagi harga untuk terus naik.
Penting untuk diingat bahwa resistance bukanlah batasan yang mutlak, dan pasar dapat berubah-ubah. Analisis yang cermat dan pemantauan terus-menerus terhadap pergerakan harga diperlukan untuk membuat keputusan trading yang informasional. Mengetahui tingkat resistance membantu trader untuk membuat strategi yang lebih baik, mengelola risiko dengan lebih efektif, dan merencanakan posisi trading dengan lebih hati-hati.
Untuk kamu yang ingin belajar crypto dan berinvestasi secara mudah, download PINTU sekarang! PT Pintu Kemana Saja dengan brand PINTU merupakan platform jual beli dan investasi aset crypto di Indonesia. Aplikasi PINTU berfokus pada tampilan aplikasi yang intuitif, mudah digunakan, dengan konten edukasi in-app, terutama bagi investor crypto baru dan kasual.
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co