Sejumlah fakta menarik terungkap dari Jemaah Aolia di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY, yang telah merayakan Hari Raya Idul Fitri hari ini, Jumat (5/4/2024), dengan melaksanakan salat Idul Fitri.
Para jemaah juga sudah melaksanakan salat Idul Fitri. Diketahui bahwa pemerintah, melalui Kementerian Agama, baru akan melaksanakan sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1445 H pada Selasa (9/4/2024). Sementara Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 H pada Rabu, 10 April 2024.
Puluhan jemaah Aolia di Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY, mengikuti Salat Idul Fitri pada pagi Jumat (5/4/2024). Mereka mendatangi masjid-masjid Aolia yang tersebar di beberapa titik, terutama di Kapanewon Panggang.
Di antaranya, warga Dusun Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang, yang mendatangi rumah KH Ibnu Hajar Pranolo atau yang dikenal sebagai Mbah Benu. Rumah pimpinan jemaah Aolia, yang pengikutnya disebut mencapai ribuan orang.
Jemaah tua dan muda, laki-laki dan perempuan, sudah mulai berdatangan sejak pukul 06.00 WIB. Mereka datang dengan membawa sajadah, baik berjalan kaki, naik motor, maupun mobil.
Takbir berkumandang melalui pengeras suara di masjid samping rumah utama Mbah Benu. Satu per satu jemaah mulai memadati kediamannya dengan antusias. Bahkan, ada jemaah yang salat Idul Fitri di pinggir jalan.
Sebelumnya, Jemaah Aolia telah melaksanakan puasa Ramadhan lebih awal pada Kamis, 7 Maret 2024. Pada tahun 2023, jemaah ini juga merayakan Idul Fitri lebih awal dibandingkan dengan pemerintah dan organisasi Islam lainnya di Indonesia.
Fakta-fakta tentang Jemaah Aolia di Gunungkidul yang Telah Merayakan Idul Fitri Hari Ini:
Percaya pada Keputusan Mbah Benu: Menantu Mbah Benu, Daud, mengungkapkan bahwa jemaah Aolia merayakan Hari Raya Idul Fitri hari ini berdasarkan keputusan Mbah Benu yang dipercayai memiliki kemampuan Laduni.
Tidak Menggelar Takbiran dan Halalbihalal: Meskipun hari ini adalah Hari Raya Idul Fitri, jemaah tidak menggelar takbiran atau halalbihalal karena langsung mempersiapkan salat Jumat.
Dijaga oleh TNI dan Banser: Petugas TNI/Polri menjaga pelaksanaan Salat Idul Fitri ini. Anggota Banser membantu mengatur lalu lintas dan menyeberangkan jemaah.
Berdiri Sejak 1983: Jemaah Masjid Aolia didirikan pada tahun 1983 dan menganut aliran Ahlu Sunnah wal Jamaah.
Dipimpin oleh Mursyid Mbah Benu: Jemaah Masjid Aolia dipimpin oleh Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau Mbah Benu, yang disebut sebagai Mursyid atau guru.
Selegkapnya baca inews
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co