Jogja merupakan kota dengan beragam jenis kuliner yang menggugah selera.
Mulai dari cemilan atau jajanan pasar hingga makanan berat.
Gudeg merupakan makanan khas Jogja yang banyak penggemarnya.
Cita rasa manisnya berpadu dengan gurih dan lezatnya rempah tradisional pilihan.
Berikut 5 fakta menarik tentang gudeg yang harus kamu ketahui:
Sumber : ig @chitraria
Sejarah gudeg dimulai di awal berdirinya kerajaan Mataram Islam di Alas Mentaok, di sekitaran Kawasan Kotagede, di tahun 1500-an
Perkembangan meluasnya gudeg berawal dari perkembangan sentra pendidikan di Yogyakarta.
Tahun 1940 ketika Presiden Soekarno membangun UGM, berkembang pula sentra penjualan gudeg hingga lahir gudeg varian baru, yaitu gudeg kering.
Maka lahirlah gudeg kering yang tertata di dalam kuali, yang memiliki umur simpan lebih lama daripada gudeg berkuah.
Sumber : resepedia.id
Rasanyang yang nikmat, isiannya yang lengkap dan banyak, serta harganya yang cukup terjangkau maka tak mengherankan bahwa gudeg disukai berbagai jenis golongan.
Tidak hanya masyarakat ekonomi golongan bawah.
Tetapi juga masyarakat ekonomi kelas atas.
Gudeg saat ini juga sudah disediakan di beberapa restoran di Indonesia
Justru harganya dibanderol lebih mahal, daripada dijual di warung-warung sekitar.
Gudeg dijual berkisar mulai harga Rp 30.000-150.000.
Sumber : travel.tempo.co
Tidak perlu risau atau bingung ketika berkunjung ke Yogyakarta.
Gudeg menjadi menu andalan di sini.
Tidak hanya dijual sebagai sarapan pagi, namun juga makan siang hingga makan malam.
Tidak perlu khawatir akan bentuknya yang berkuah, karena sudah ada gudeg kering.
Adanya gudeg kering membuat gudeg bias disantap dimana saja dan kapan saja.
Sumber : blog.reservasi.com
Karena isiannya yang lengkap dan bergizi.
Maka tak heran jika gudeg mengandung serat dan beragam vitamin di dalamnya.
Telur yang mengandung energi, mineral, karbohidrat, protein, lemak, sayur mengandung zat besi, nangkanya yang banyak sekali mengandung serat.
Sumber : kulinermantap.com
Jika Anda membeli gudeg di Yogyakarta jangan heran bukan dibungkus menggunakan plastik.
Gudeg di Jogja dibungkus menggunakan besek bambu.
Besek bambu merupakan anyaman bambu kering yang dibentuk seperti mangkuk tetapi berbentuk kotak.
Hal itu digunakan untuk menambah ciri khas dari gudeg, sekaligus mengurangi limbah plastik yang kian menumpuk. (MG-Ardila Maharany Yunisa).
Sumber : jogja.tribunnews.com
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co