Hadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023 Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) optimalkan fungsi Area Traffic Control System (ATCS). Setidaknya ada 66 persimpangan di lingkup provinsi yang diawasi secara langsung. Masih ditambah 25 titik di Kota Jogja, 7 titik di Kabupaten Sleman dan 3 titik di Kabupaten Gunungkidul.
Kadishub DIJ Ni Made Dwipanti Indrayanti menuturkan fungsi ATCS sanga faktual. Ini karena setiap persimpangan akan ada kamera pengawas. Sehingga penerapan skema lalu lintas akan sangat tepat dan optimal.
“Meski milik kami ini sangat rentan kalau hujan deras, tidak bisa tertangkap kamera dengan baik, harapan cuaca baik. ATCS ini bisa kontrol kondisi lalu lintas juga bisa menghitung secara otomatis terkait jumlah arus kendaraan,” jelasnya ditemui di Bangsal Kepatigan Pemprov DIJ, Kamis (15/12).
Skema ini, lanjutnya, berdasarkan kajian potensi volume kendaraan. Pihaknya memprediksi sebanyak 4,1 juta wisatawan akan masuk Jogjakarta. Puncaknya adalah pada 23 Desember 2022.
Sebagai antisipasi, Dishub DIJ juga mendirikan 4 posko. Lokasinya di pintu masuk perbatasan Jogjakarta dengan Jawa Tengah. Meliputi pintu masuk Prambanan, Tempel, Tempel dan kawasan Gunungkidul sisi Timur.
“Perkiraannya 4,1 juta yang masuk Jogjakarta saat akhir tahun. Karakternya tidak seperti lebaran, ini orang berwisata. Semua tempat yang punya potensi wisata akan tersebar dan kemungkinan arus lalulintas agak cukup ramai,” katanya.
Made memaparkan kedatangan bukanlah fokus utama pihaknya. Permasalahan justru bisa muncul pasca 23 Desember 2022. Berupa penumpukan volume kendaraan di sejumlah titik. Akibat mobilisasi warga dan wisatawan yang secara bersamaan.
Langkah antisipasi juga berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) pariwisata. Kaitannya adalah skema lalu lintas dan kantong parkir. Agar tak ada penumpukan kendaraan di sepanjang ruas jalan.
“Kami perlu ada pembatasan kapasitas, jangan sampai meluber sampai ke jalan. Juga antrian tiket, seperti di TPR Parangtritis itu kan masih manual sehingga butuh waktu lebih lama antriannya,” ujarnya.
Rute menuju destinasi wisata juga akan ada alternatif. Ini sebagai antisipasi penumpukan kendaraan di jalur utama. Nantinya rute ini akan dikomunikasi oleh OPD masing – masing Kabupaten dan Kota.
Terkait wacana shuttle kendaraan, pihaknya masih terus berkoordinasi. Setidaknya saat ini sudah mempersiapkan lokasi kantong parkir. Seperti di kawaasan Terminal Giwangan, parkir Bandara Adi Sutjipto dan GOR Amongrogo untuk yang menuju pusat Kota Jogja.
Baca selengkapnya : Radar Jogja
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co