Bupati Bantul Resmikan Museum dan Galeri Sanggar Keris Mataram Yogyakarta: Melestarikan Warisan Budaya Keris Gagrag Mataram. Gambar : Dwijo

Bupati Bantul Resmikan Museum dan Galeri Sanggar Keris Mataram Yogyakarta: Melestarikan Warisan Budaya Keris Gagrag Mataram


Bupati Bantul Resmikan Museum dan Galeri Sanggar Keris Mataram Yogyakarta: Melestarikan Warisan Budaya Keris Gagrag Mataram. Gambar : Dwijo
12 Agustus 2024 10:16
12/08/2024
134
Dwijo

Bupati Bantul Resmikan Museum dan Galeri Sanggar Keris Mataram Yogyakarta: Melestarikan Warisan Budaya Keris Gagrag Mataram

dijogja.co -

Pada tanggal 10 Agustus, Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, meresmikan Museum dan Galeri Sanggar Keris Mataram (SKM) Yogyakarta. Acara ini menandai langkah penting dalam melestarikan keris Gagrag Mataram, sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai historis dan filosofis. Kehadiran museum ini diharapkan dapat membuka perspektif baru dalam menjaga dan mengembangkan budaya keris, khususnya di Yogyakarta, dan lebih luas lagi di Indonesia.

SKM Yogyakarta, yang berdiri pada 25 November 2020, di tengah pandemi Covid-19, lahir dari semangat untuk membangkitkan kembali dinamika seni dan budaya yang sempat meredup. Terletak di Donotirto, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, SKM berfokus pada pelestarian keris, mulai dari pembuatan bilah keris hingga warangka dan perabot keris. Tidak hanya itu, SKM juga memperkaya kegiatan budayanya dengan menghadirkan galeri, artshop, perpustakaan, ruang pertemuan, dan sanggar sebagai pusat aktivitas.

Sumber: Dwijo

Dalam peresmian ini, Bupati Bantul menekankan pentingnya pelestarian budaya keris sebagai bagian dari warisan budaya tak benda (WBTB) yang diakui oleh UNESCO. Keris, yang telah mendapatkan pengakuan dunia sebagai "Mahakarya Agung Warisan Umat Manusia," kini menjadi ikon kebanggaan yang melampaui zamannya. Dengan berbagai disiplin ilmu dan nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, keris tidak hanya sekadar senjata, tetapi juga simbol kebudayaan yang kaya akan makna dan sejarah.

Acara peresmian ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Yanatun Yunadiana, S.Si., M.Si., Kepala Dinas Kebudayaan Bantul; Nugroho Eko Setyanto, S.Sos., M.M., Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul; serta Prof. Dr. Sumandiyo Hadi, S.ST., S.U., dari Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta. Mereka semua menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dan menegaskan pentingnya pembangunan budaya yang berbasis komunitas dengan strategi kolaboratif.

Selain melestarikan seni pembuatan keris, SKM juga berkomitmen untuk membangun kembali ekosistem keris yang dinamis melalui pendekatan kolektif. Pengelola SKM, Ki Arya Pandhu, menekankan perlunya kesadaran, keterlibatan, dan kepemilikan terhadap budaya keris. Dengan dukungan relasi multidisipliner, SKM berharap dapat menjaga kesinambungan budaya keris dalam menghadapi tantangan zaman.

Di penghujung acara, SKM Yogyakarta bersama 86 Paguyuban Tosan Aji Nusantara yang tergabung dalam Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (SENAPATI NUSANTARA) menyuarakan harapan agar pemerintah segera mengesahkan Hari Keris Nasional pada 25 November. Hari tersebut diusulkan sebagai momentum tahunan untuk merayakan dan menjaga semangat pelestarian keris di Jagat Perkerisan Nasional.

Dengan adanya Museum dan Galeri SKM Yogyakarta, diharapkan keris Gagrag Mataram dapat terus hidup dan berkembang sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa yang adiluhung, serta menjadi referensi bagi masyarakat dalam mentransformasi nilai filosofis keris sebagai warisan budaya bangsa.

Iklan

Jasa Pembuatan Website Jogja
Pasang Iklan Gratis

Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co