Ledok Sambi : Dari Tambang Batu hingga Menjadi Wisata Budaya yang Berkembang

Desa Wisata Ledok Sambi terletak di Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum diterbitkannya Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2016 tentang NOMENKLATUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PENGGUNAANNYA, desa ini dikenal dengan nama Groyokan, tetapi kemudian diganti menjadi Sambirejo oleh Lurah Wongso Sumito pada tahun 1946 karena terdapat dua pohon sambi yang sangat besar dan subur. Desa ini terdiri dari 8 dusun dengan jumlah penduduk sekitar 5.861 jiwa.

Desa Wisata Sambirejo sendiri disahkan sebagai desa wisata pada tanggal 28 Mei 2018 berdasarkan surat keputusan Bupati Sleman saat itu, Sri Purnomo. Sebelum menjadi desa wisata, ekonomi masyarakat di desa ini sangat rendah karena kondisi geografis yang terpencil dan jauh dari perkotaan serta kondisi lahan yang kurang subur dikarenakan kurangnya sumber air di perbukitan. Banyak warga desa yang memiliki mata pencaharian menambang batu dan membuat bahan bangunan dari batu-batuan. Namun, pada 2014, pemerintah Provinsi DIY mengeluarkan pelarangan penambangan Tebing Breksi, yang awalnya menjadi mata pencaharian utama masyarakat desa.

Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat mulai mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Pada 30 Mei 2015, Tebing Breksi diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai tempat wisata baru di Jogja. Wisata Taman Tebing Breksi menjadi titik awal adanya Wisata di Desa Sambirejo yang dikelola langsung oleh masyarakat setempat. Dengan meningkatnya kunjungan, Tebing Breksi dapat membuka lapangan pekerjaan. Semakin banyak masyarakat Desa Sambirejo yang bergantung mencari sumber ekonomi di Tebing Breksi untuk menjadi Pengelola Wisata, Pekerja Kuliner, Juru Foto, dan Jeep Wisata. Saat ini, Desa Wisata Sambirejo menawarkan berbagai jenis wisata seperti wisata budaya, outbound, agro, membathik, wisata kuliner, menjelajah wisata, menikmati matahari terbit dan terbenam, oleh-oleh khas, wisata edukasi dengan mengunjungi geoheritage serta belajar sejarah dan arkeologi.