Gunung Nglanggeran
Gunung Nglanggeran
Gunung Nglanggeran, sebuah gunung di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, memiliki keunikan sebagai gunung api purba yang terbentuk sekitar 60-70 juta tahun yang lalu. Batuan khas yang didominasi oleh aglomerat dan breksi gunung api menciptakan pemandangan yang memukau. Selain itu, legenda mengisahkan bahwa Bukit Nglanggeran digunakan sebagai tempat menghukum warga desa yang merusak wayang, dengan warga yang dikutuk menjadi sosok wayang dan diusir ke bukit.
Gunung Nglanggeran juga merupakan tempat pertapaan dan diyakini dijaga oleh Kyai Ongko Wijoyo dan tokoh pewayangan Punokawan. Pendakian menuju puncaknya membutuhkan usaha, melewati jalanan tanah dan lorong bebatuan sempit. Namun, perjalanan ini sebanding dengan keindahan yang akan ditemui, termasuk pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan. Di sekitar gunung terdapat embung berupa kolam yang berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah dan sawah di sekitarnya.
Gunung Nglanggeran memikat dengan keajaiban arkeologi dan keindahan alamnya. Destinasi wisata ini menawarkan pengalaman menarik bagi pecinta sejarah, alam, dan petualangan. Dari pemandangan batuan khas gunung api hingga cerita legenda yang menarik, Gunung Nglanggeran adalah tempat yang penuh dengan kekaguman dan kejutan.
Untuk fasilitas yang ada di Gunung Api Purba Nglanggeran, objek wisata ini sudah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, seperti: Camping Ground, Tempat untuk ibadah, Jalur pendakian, Home stay, Fasilitas toilet, Balai pertemuan, Pusat kuliner, Pusat informasi.
Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang berada pada deretan Pegunungan Baturagung
Jam Buka 24 Jam
Harga tiket masuk untuk menikmati wisata alam Jogja ini sebesar Rp15.000,00 di siang hari dan Rp20.000,00 di malam hari, dan untuk wisatawan asing sebesar Rp30.000,00. Kawasan wisata Gunung Api Purba, Nglanggeran ini dikelola secara resmi oleh Karang Taruna Desa Nglanggeran.
Apabila dari kota Wonosari jarak tempuhnya sejauh 20 kilometer untuk sampai ke gunung api purba tersebut. Sedangkan dari kota Yogyakarta, sejauh 25 kilometer.
Ada dua jalur jalan untuk menuju ke lokasi itu. Jika dari Wonosari bisa melewati Bunderan Sambipitu, ambil kanan ke arah Dusun Bobung (pusat kerajinan topeng), kemudian menuju Desa Nglanggeran.
Sedangkan jika dari Yogyakarta, ketika sampai Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM belok ke kiri hingga sejauh tujuh kilometer (arah ke Desa Ngoro-oro yaitu lokasi beberapa stasiun transmisi ), kemudian menuju Desa Nglanggeran hingga sampai Pendopo Joglo Kalisong/Gunung Nglanggeran.
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co