'Health Fryer' Inovasi tiga Mahasiswa Jogja, Goreng Kerupuk Tak Pakai Minyak. Gambar : ilustra kerupuk

'Health Fryer' Inovasi tiga Mahasiswa Jogja, Goreng Kerupuk Tak Pakai Minyak


'Health Fryer' Inovasi tiga Mahasiswa Jogja, Goreng Kerupuk Tak Pakai Minyak. Gambar : ilustra kerupuk
20 Februari 2022 11:00
20/02/2022
480
ilustra kerupuk

'Health Fryer' Inovasi tiga Mahasiswa Jogja, Goreng Kerupuk Tak Pakai Minyak

dijogja.co -

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat sebuah inovasi alat penggorengan. Alat ciptaan mahasiswa UNY itu bisa menggoreng kerupuk tanpa harus menggunakan minyak goreng di wajan.

Peralatan yang dinamai Health Fryer ini diciptakan tiga mahasiswa UNY, yakni Novita Wulandari dari Prodi Pendidikan Fisika, Retno Widyastuti dari Prodi Fisika, dan Reza Akhmad Mulyono dari Prodi Teknik Maknufaktur.

Health Fryer ciptaan tiga mahasiswa UNY itu bukan tanpa minyak goreng sama sekali. Hanya saja, minyak goreng yang digunakan tidak langsung berhubungan dengan bahan makanan yang diolah, seperti kerupuk.

Minyak goreng dalam peralatan tersebut hanya dibutuhkan untuk memberikan uap yang bisa memberikan efek kematangan pada makanan yang diolah atau digoreng. Hal ini pun tentunya membuat bahan yang dimasak dengan peralatan Health Fryer tersebut jauh lebih sehat dibanding yang digoreng dengan cara biasa.

Makanan yang dioleh tidak akan bercampur dengan minyak dan tentunya rendah akan kolestrol dan menghindarkan dari berbagai penyakit seperti kolesterol, jantung koroner, dan penyakit berbahaya lainnya.

Novita Wulandari menjelaskan peralatan health fryer ciptaannya itu menggunakan sumber panas dari gas elpiji. “Alatnya seperti oven tapi di bagian paling bawah terdapat tempat minyak, namun dalam menggoreng kerupuknya itu tidak langsung dengan minyak,” ujarnya, Jumat (18/2/2022).

Health Fryer terdiri dari empat rak. Rak paling bawah merupakan tempat minyak dan tiga rak di atasnya adalah tempat menggoreng kerupuk. Metode penggorengannya menggunakan uap minyak panas yang berada di rak paling bawah.

Ukuran alat ini panjang 55 cm, lebar 48 cm dan tinggi 62 cm. Retno Widyastuti menambahkan alat ini dibuat dari bahan plat galvanis dan dilengkapi termometer sebagai pengukur suhu. “Kami bekerja sama dengan UMKM Kerupuk Sumber Barokah di Kebumen sebagai mitra,” katanya.

Produksi kerupuk di daerah Kebumen tergolong masih sedikit karena kebanyakan para pedagang hanya membeli kerupuk mentah yang siap untuk dipasarkan. Hal tersebut merupakan peluang besar untuk usaha ini dalam memasarkan produk ciptaan mahasiswa UNY tersebut. Proses produksi yang dilakukan oleh mitra yaitu penggorengan sampai pemasaran.

Selengkapnya Baca Solopos

 

Iklan

Jasa Pembuatan Website Jogja
Pasang Iklan Gratis

Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co