Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY memastikan okupansi hotel di DIY tidak terpengaruh erupsi Gunung Merapi. Lelehan lava dari Merapi justru bisa menjadi daya tarik wisata.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranawa Eryana, menyampaikan tidak ada penurunan okupansi hotel sejak erupsi Gunung Merapi beberapa hari belakangan. “Tidak ada penurunan maupun penundaan setelah erupsi [Gunung Merapi] 11 Maret sampai dengan saat ini,” ucapnya, Kamis (16/3/2023).
Dia pun berharap wisatawan dapat menjaga jarak aman apabila mengamati Gunung Merapi. “Saya kira imbauan untuk jaga jarak aman 7 km dari puncak Merapi harus terus dipatuhi. Erupsi ini justru menarik wisatawan Nusantara maupun asing ke DIY, tentunya mereka harus melihat dari jarak aman,” ucapnya.
Menurutnya, setiap tahun ada peluang terjadinya penurunan okupansi hotel di DIY berkisar 30-40% selama Ramadan. Hotel di DIY berupaya menyiasatinya dengan memberikan sejumlah promo. Menurut, Deddy okupansi hotel biasanya akan kembali pulih menjelang lebaran. Reservasi hingga saat ini reservasi hingga pertengahan Maret 2023 juga telah mencapai 45%.
Ketua PHRI Sleman Joko Paromo menerangkan hingga Kamis (16/3/2023) okupansi hotel maupun kunjungan restoran di Sleman tidak begitu terdampak atas aktivitas Gunung Merapi. "Karena radius letusan itu memang enggak begitu jauh. Arahnya kan kebanyakan ke Magelang," jelasnya.
Kendati demikian Joko mengakui erupsi pada Sabtu pekan lalu sempat menimbulkan kehebohan. "Hari pertama sempat heboh. Tetapi hari berikutnya, normal. Karena tempat-tempat wisata di daerah Sleman hanya beberapa tempat yang sementara ditutup," kata dia.
Menurut Joko, justru ada sejumlah tamu tertarik melihat aktivitas Gunung Merapi dari jarak aman. "Itu kan menarik, setelah tiga hari kemudian malah daya tariknya itu malah tampak sekali. Banyak orang penasaran malah lihat situasi ke sana," ungkapnya.
Di sisi lain, untuk menjaga aktivitas hotel dan restoran dapat berjalan, Joko mengimbau para pelaku usaha mengedukasi para tamunya. Edukasi ini seputar penjelasan daerah mana-mana saja yang masih aman dikunjungi maupun daerah mana yang tidak boleh dimasuki karena dalam radius bahaya.
Baca Selengkapnya : HarianJogja
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co