Pemda DIY melakukan uji coba bus listrik sebagai transportasi ramah lingkungan, sebagai upaya mengurangi polutan. Uji coba ini merupakan langkah awal menuju penggunaan transportasi berbasis low emission (emisi rendah) di kawasan Sumbu Filosofi, Yogyakarta.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan DIY, Wiyos Santoso, menjelaskan, biaya pengadaan dua unit bus listrik yang saat ini sedang diuji coba di Yogyakarta berasal dari dukungan Dana Keistimewaan DIY. Menurutnya, total biaya untuk dua unit bus listrik beserta infrastrukturnya mencapai sekitar 7 hingga 8 miliar rupiah. “Harga untuk dua unit bus listrik kemarin sekitar 7 milyar 400 juta rupiah, yang sudah termasuk charger-nya,” ujar Wiyos. Ia juga menambahkan bahwa pengadaan charger untuk bus listrik ini terpisah dan telah dibangun di area parkir Maguwoharjo, yang kini sudah selesai dengan anggaran tersendiri.
Untuk mendukung operasional bus listrik ini, biaya untuk pengadaan listrik dan trafo diperkirakan sekitar 1 miliar rupiah. Wiyos mengungkapkan bahwa meskipun biaya ini cukup besar, kedepannya jika jumlah unit bus listrik bertambah, tidak akan ada tambahan biaya untuk charger, karena pengadaan charger sudah tersedia. “Untuk dua unit ini, biayanya sudah mencakup semuanya, termasuk charger. Nanti, jika ditambah SPKLU-nya, tidak ada biaya tambahan,” ucap Wiyos.
Dengan adanya bus listrik, diharapkan emisi udara di kawasan Sumbu Filosofi dapat dikurangi secara signifikan. Bus listrik ini direncanakan akan beroperasi di area Malioboro, yang menjadi pusat perhatian bagi pariwisata dan merupakan salah satu kawasan yang ditetapkan sebagai warisan dunia.
“Harapannya, dengan menggunakan bus listrik, kita bisa menurunkan emisi di Sumbu Filosofi dan semua bus yang beroperasi di Malioboro akan bebas emisi,” kata Wiyos. Wiyos menambahkan, bus listrik ini dapat menempuh jarak antara 250 hingga 300 kilometer sekali pengisian daya. Rute akan dievaluasi lebih lanjut, untuk memastikan pengisian daya tidak mempengaruhi waktu operasional. “Kami akan evaluasi rutenya, karena pengisian daya untuk satu bus membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Jadi, kita akan sesuaikan agar tidak ada keterlambatan,” ujarnya.
Tahapan uji coba operasional yang dilalui adalah Bimbingan Teknis oleh PT Mobil Anak Bangsa selaku penyedia kepada kru bus dan pihak yang terlibat dalam uji coba operasional bus listrik pada 18-19 November 2024. Tanggal 20 November 2024 dilaksanakan uji coba bus listrik dilingkungan Park and Ride Bandara Adisutjipto oleh kru bus listrik dan pendamping dari PT Mobil Anak Bangsa. “Selanjutnya akan dilakukan uji coba operasional di jalan raya selama satu bulan,” kata Wiyos.
Selengkapnya Baca RRI.co.id
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co